Posting by Minggu, 12 Januari 2014 23:59:08 WIB 1841 kali
CIREBON – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sunjaya-Gotas (Jago) sepertinya harus terus waspada. Jika sedikit lengah, maka suara bisa digerogoti kandidat lain. Ini tercermin dalam hasil survei Pemilu Awal di Kecamatan Karangsembung, Karangwareng dan Susukanlebak, Sabtu (31/8). Pasangan yang diusung PDIP ini memang menang di semua kategori, tetapi angkanya sangat tipis dibandingkan pasangan Qomar-Subhan (Marhaban).
Untuk kategori paling diketahui, Sunjaya-Gotas meraih 32,2%, dibuntuti Qomar-Subhan dengan 28,7%. Sementara untuk kategori paling disenangi, Sunjaya-Gotas mendapat 31,0% dan Qomar-Subhan dengan raihan 29,9%. Kemudian, kategori pantas dipilih, Sunjaya-Gotas kembali unggul dengan 32,2%, sedangkan Qomar-Subhan menempel ketat di angka 28,7% suara (selengkapnya lihat grafis).
“Melihat perolehan angka, dua pasangan yang terlihat dominan yakni Sunjaya-Gotas dan Qomar-Subhan. Tiap pekan mereka saling kejar. Satu sama lain harus waspada, karena kalau lengah bisa disalip yang lain,” ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei Parameter, Agus Ariwibowo mengomentari hasil survei, kemarin.
Masih menurut Ari, kalau melihat hasil survei kemarin, tergambar bahwa masyarakat Cirebon Timur bagian Selatan, khususnya di tiga kecamatan di atas, menilai Sunjaya-Gotas sebagai pasangan yang paling layak dipilih. “Sunjaya-Gotas paling dikenal, disukai dan paling dipilih. Ini harusnya jadi motivasi bagi kandidat lainnya untuk bekerja keras meraih simpati masyarakat,” ungkapnya.
Meski hasil survei menunjukkan adanya kenaikan angka terhadap salah satu pasangan calon, namun perlu diketahui, masih banyak warga di ketiga kecamatan tersebut yang belum mengenal betul para calon bupati dan wakilnya. Mereka berasalan, selama ini belum ada yang memberikan sosialisasi dan pemahaman mengenai sosok keenam pasangan tersebut.
“Saya belum tahu betul sosok para calon bupati, saya hanya mengenal dari gambar. Tapi, sebagai masyarakat saya ingin tahu apa programnya ke depan untuk kemajuan daerah,” ujar Saenah, warga Desa Blender, Kecamatan Karangwareng.
Selain belum mengenal betul tentang program para calon, masyarakat awam masih mempunyai kecenderungan belum mempunyai pilihan pasti terhadap para calon. Sebab, dari beberapa pemilihan umum, tidak nampak perubahan yang cukup mendasar. “Kita sih lihat nanti saja Mas. Sebab belum ada gambaran,” ucap Jana, warga Susukan Agung, Kecamatan Susukanlebak.
Dengan berbagai penilaian masyarakat, nampaknya para calon bupati dan wakil bupati harus turun ke bawah bertemu dengan masyarakat langsung agar mereka mengetahui program yang dijanjikan ketika terpilih nanti. “Kita ingin mereka menyapa kita,” tandas Rofidin, warga Desa Karangsuwung Kecamatan Karangsembung. (den/jun)