A. PRE-ELECTION SURVEY / SURVEI SEBELUM PILKADA
Persaingan pada pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah langsung banyak pihak yang berkepentingan. Diantaranya kandidat, konsultan politik, reporter pengumpul berita, editor penyusun berita dan para pemilih itu sendiri. Belakangan ini sejumlah polling digunakan untuk berbagai keperluan pada saat yang berbeda-beda, dan masing-masing pihak memiliki kepentingan yang berbeda-beda pada hasil pemilihan dan dampaknya dari survei yang dilakukan.
Mempertimbangkan hal demikian polling dalam kampanye masuk dalam bagian ilmu pemasaran politik, sehingga keberadaan survei untuk membantu mengidentifikasi kebutuhan dari tim sukses dan kandidat politik, untuk menguji komunikasi pasar seperti televisi dan media cetak, untuk membantu mengetahui ciri dan karakter yang diinginkan serta untuk mengelompokkan pasar politik.
Tim sukses menggunakan informasi dari polling untuk membantu keputusan manajer kampanye, seperti dimana saja kandidat harus sering terlihat dihadapan calon pemilih dan sebagainya, juga menggunakan survei untuk membantu cara kerja dalam kampanye dan mendukung serta mempengaruhi pihak-pihak yang memiliki kepentingan.
B. POLITICAL MARKETING PROGRAM / PROGRAM PEMASARAN POLITIK
Untuk dapat memperoleh dukungan dari masyarakat luas diperlukan beberapa hal pendekatan agar mampu secara efektif menyentuh grass root pemilih, antara lain yaitu :
Voter Segmentation / pembagian kelompok terhadap pemilih.
Tujuan program : untuk mengetahui secara jelas tipe kelompok pemilih sehingga dapat diketahui bagaimana melakukan pendekatan-pendekatan untuk setiap kelompok yang berbeda-beda ini.
Candidate Image Building / Pembentukan citra kandidat politik.
Tujuan program : untuk membuat citra positif calon kepala daerah dimata para calon pemilih.
Candidate Positioning / Pemosisian kandidat politik di mata pemilih.
Tujuan program : untuk memposisikan citra calon kepala daerah yang sesuai dengan harapan calon pemilih.
Political Marketing Communication / Komunikasi pemasaran politik.
Tujuan program : untuk mempersuasif para calon pemilih melalui kegiatan-kegiatan public relation, publicity, advertising (surat kabar, radio, kalender, brosur, stiker, spanduk, banner dsb) dan canvaser (kandidat politik “Turba”), agar dapat menyentuh setiap segmen / kelompok yang berbeda-berbeda secara efektif.